Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2020 (1441 H)

  Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2020 (1441 H)

Warga muslim di Indonesia cukup familiar dengan kata “imsak, imsakiyah atau Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2020 saat datangnya bulan suci ramadhan tahun 2020 ini. Terdengar suara “imsak” yang bersumber dari mushola-mushola dan masjid-masjid suatu pertanda bahwa beberapa saat lagi waktu subuh akan segera tiba. Sebuah fenomena yang hanya terdapat di Indonesia. Dalam masyarakat pada umumnya, terdapat perbedaan dalam mengartikan waktu imsak ini. Sebagian masyarakat menilai bahwa waktu dimulainya berpuasa adalah di saat waktu fajar kedua (fajar shodiq) atau ketika adzan subuh tiba. Namun sebagian masyarakat lagi berpandangan bahwa waktu imsak merupakan waktu pertanda bahwa waktu sahur telah habis dan pada saat itu pula mereka mulai berpuasa. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah waktu imsak merupakan pertanda bahwa waktu sahur telah berakhir sehingga pada saat itu pula batas kita untuk mengakhiri makan dan minum ? Bagaimana ulama fiqh dalam mengatur hal tersebut sehingga terdapat perbedaan di masyarakat ?.

Kata “imsak” atau “imsakiyah” seperti terdapat dalam Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2020 berasal dari bahasa Arab yang berarti menahan. Selain itu, juga dapat diartikan dengan kikir/pelit atau bakhil. Dalam bahasa arab, “imsak” juga dapat diartikan sebagai bentuk suku kata yang menujukkan bahwa seseorang menahan hartanya dan tidak menafkahkannya. Secara istilah, pengertian “imsak” yang umum dipahami adalah memulai untuk berhenti makan sahur agar tidak terlewat hingga masuk subuh. Istilah imsak memang tidak ada pada masa Rasulullah SAW. Namun Habib Hasan bin Ahmad bin Saalim al-Kaaf dalam “at-Taqriiraat as-Sadiidah fil Masaa-ilil Mufiidah” menyatakan: ”Dan memuai imsak (menahan diri) dari makan dan minum (yakni bersahur) itu adalah mandub (disunnatkan) sebelum fajar, kira-kira sepadan dengan waktu yang dibutuhkan untuk membaca 50 ayat (sekitar seperempat jam)”.


Seperti perintah Nabi Muhammad SAW, sahur adalah syiar puasa seorang muslim dan merupakan pemisah antara puasa kita dan puasa Ahlul Kitab. Nah, selama Ramadhan biasanya kita sering menjumpai adanya batasan waktu bagi orang yang akan berpuasa untuk berhenti dari makan dan minum ketika sahur. Hal ini diistilahkan dengan imsak. Waktu imsak ditetapkan sekitar sepuluh menit sebelum adzan Subuh. 

Biasanya demi menghindari waktu imsak ini, banyak kaum muslimin yang memulai makan sahur jauh sebelum waktu Subuh tiba. Bahkan ada orang yang bangun setelah waktu imsak malah tidak makan sama sekali karena beranggapan bahwa makan dan minum setelah imsak tidak diperbolehkan. Lantas, bagaimana tanggapan imsak menurut Islam?

Perlu diketahui jika penentuan batasan waktu larangan sahur sebelum azan Subuh (imsak) adalah bertentangan dengan berbagai dalil yang shahih di dalam Al-Quran dan sunnah. Di dalam Al-Quran dan Sunnah menerangkan bahwa batasan akhir waktu sahur adalah ketika terbitnya fajar shadiq atau ketika masuk waktu shalat Subuh. Berikut adalah beberapa dalil yang menerangkannya : “Makan dan minumlah kalian hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” [QS Al Baqarah: 187]

Nah, dari ayat tersebut jelas disimpulkan bahwa batasan makan sahur adalah setelah masuknya waktu Shalat Subuh. Selain itu, dalam Hadits Abdullah bin Umar Radhiallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Bilal mengumandangkan azan (pertama) di waktu malam. Maka makan dan minumlah kalian sampai Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan azan (kedua).” [HR Al Bukhari (617) dan Muslim (1092)]

Dalam hadits tersebut diterangkan dengan jelas bahwa makan sahur boleh dilakukan sepanjang azan kedua atau azan Subuh belum dikumandangkan. Apabila azan Subuh sudah dikumandangkan maka berarti waktu sahur telah selesai.

Dari beberapa kumpulan diatas dapat di simpulkan jika sebenarnya dalam Islam tidak ada pengaturan waktu imsak secara khusus. Imsak secara bahasa memiliki arti menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak Subuh hingga Maghrib. Namun di Indonesia berkembang anggapan bahwa waktu imsak adalah saat ketika harus mulai berpuasa dengan menghentikan makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa.

Sedangkan untuk waktu imsak yang selama ini kita kenal adalah sekedar pertanda menjelang waktu Subuh. Biasanya berkisar 10-15 menit sebelum adzan Subuh berkumandang. Kita masih dibolehkan untuk makan dan minum walaupun sudah memasuki waktu imsak. Namun alangkah baiknya jika kita telah bersiap-siap untuk menyudahi makan dan minum kita demi sahnya puasa, sekaligus bersiap-siap untuk melaksanakan shalat Subuh.

Jika kita melihat Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2020 yang biasa kita jumpai, terdapat juga waktu imsak. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk kehati-hatian para ulama nusantara dalam menentukan waktu yang maslahah bagi umat muslim di Indonesia. Dapat dibayangkan bila para ulama kita tidak menetapkan waktu imsak. Seorang yang sedang menikmati makan sahurnya, karena tidak tahu jam berapa waktu subuh tiba, dia akan kebingungan saat tiba-tiba terdengar kumandang adzan subuh sementara di mulutnya masih ada makanan yang siap ditelan. Maka dari itu, sudah tepatlah waktu imsak tersebut menjadi patokan untuk berhenti melakukan aktivitas makan dan minum sebagai bentuk kehati-hatian. Hal ini juga sejalan dengan sebagaimana kaidah yang disampaikan oleh Syeikh Ali As-Shabuni, seorang Mufassir asal Suriah yang menyatakan: “Perkara-perkara ibadah seyogyanya mengandung kehati-hatian.”

Menurut sebagian masyarakat, waktu imsak merupakan suatu bentuk kehati-hatian supaya ketika kita sahur tidak masuk dalam waktu yang sudah dilarang untuk minum dan makan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhoari R.A. dari Zaid binTsabit diterangkan bahwa ia bersama Rasulullah SAW melaksanakan sahur, kemudian Rasulullah SAW berdiri untuk melakukan salat. Isi haditsnya menyatakan: “Telah bercerita kepada kami Muslim bin Ibrahim, telah bercerita kepada kami Hisyam, telah bercerita kepada kami Qatadah, dari Anas, dari Zaid bin Tsabit R.A. ia berkata Kami sahur bersama Nabi SAW kemudian Nabi berdiri melaksanakan shalat. Aku bertanya: “Berapa waktu antara adzan dan sahur (saat itu) ?” Ia menjawab: kira-kira bacaan 50 ayat (Al-qur’an).”

Selain itu Imam Syafii, sebagaimana dalam kitab Al Umm, berkata: “Aku senang (menilai mustahab) pelan-pelan/tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan sahur, selagi tidak sampai pada waktu yang mendekati waktu yang dikhawatirkan terbitnya fajar, aku senang menghentikan sahur pada saat waktu tersebut”

Selain itu, seorang mufti Mesir bernama Syaikh Hasanain Muhammad Makhluf dengan fatwanya menyikapi hadits dari Zaid bin Tsabit tersebut dengan fatwa sebagai berikut: “Dari hadits tersebut, diketahui bahwa imsak tidak wajib kecuali sebelum terbitnya fajar, dan bahwasanya yang mustahab (sunnah) hendaknya dilakukan antara sahur dan terbitnya fajar kira-kira 50 ayat, dan itu dikira-kirakan 10menit.”

Itulah sebabnya sebagai bentuk kehati-hatian, lebih baiknya kita sudah berhenti makan minum ketika Jadwal Imsak sudah tiba.

Link download Jadwal Imsakiyah Ramadahan Tahun 2020 untuk Seluruh Kota di Indonesia silahkan (disini)

Demikian inforemasi tentang Jadwal Imsakiyah Ramadahan Tahun 2020 untuk Seluruh Kota di Indonesia. Semoga ada manfaatnya.

No comments

Powered by Blogger.